Instagram Hilangkan Sementara Tab Recent Jelang Pilpres AS



 Menjelang Penyeleksian Presiden Amerika Serikat (Pemilihan presiden AS), Instagram ambil langkah untuk memutuskan peredaran disinformasi di platformnya.


Media sosial dalam keluarga Facebook ini hilangkan sesaat tab Recent dari semua hashtag.


"Kami lakukan ini (hilangkan tab Recent) untuk kurangi tersebarnya content mempunyai potensi bahaya yang bisa ada sejauh Pemilihan presiden," kata Instagram lewat ciutannya di account Twitter, seperti diambil dari CNET, Selasa (3/11/2020).


Starting today, for people in the U.S. we will temporarily remove the "Recent" tab from hashtag pages. We're doing this to reduce the real-time spread of potentially harmful konten that could pop up around the election.


bandar slot terkenal peningkatan pelayanan signifikan agen slot online Dengan dihilangkannya tab Recent ini, saat pemakai cari satu tagar di Instagram, pemakai cuman dapat menyaksikan tagar paling atas, tidak akan dapat mencari upload terkini yang menggunakan tagar itu.


Walau begitu, peraturan ini cuman berlaku untuk pemakainya yang berada di Amerika Serikat. Beberapa pemakai yang berada di Inggris pun tidak dapat memakai tab Recent.


Sayang, Instagram tidak memberi keterangan berkenaan berapa banyak serta selebar apa daerah yang terimbas peraturan ini.


Harus dipahami, baik Instagram serta Facebook ambil langkah serius untuk menghindar tersebarnya disinformasi di beberapa basis mereka menjelang Pemilihan presiden AS.


Di awal bulan kemarin, Facebook menyebutkan, faksinya meniadakan 120 ribu upload baik di Facebook atau Instagram yang dipandang menyalahi peraturan.


Perusahaan menambah peringatan untuk 150 juta upload yang dipandang gagal lolos check bukti. Facebook menampik 2,2 juta subsimi iklan tertarget yang tidak mengakhiri otorisasinya.


Masih berkaitan Pemilihan presiden AS, Facebook menjelaskan, akan larang iklan yang salah mengakui kemenangan satu diantara calon presiden atau iklan yang dapat mengganti hasil penyeleksian.


Tidak itu saja, media sosial dengan miliaran pemakai ini menampik iklan kampanye Donald Trump serta Joe Biden, bila diantaranya coba mengakui kemenangan saat sebelum waktunya.


Untuk September lalu, Facebook memberitahukan larangan iklan politik. Di awal lalu, Facebook menyebutkan akan hentikan iklan politik berbasiskan AS sesudah pemilu berjalan, tiada batasan waktu.


Ini dilaksanakan untuk menghindar ketidaktahuan serta kerusuhan sebab informasi hasil Pemilihan presiden yang begitu awal.

Postingan populer dari blog ini

We begin this holy season by acknowledging our need for repentance and our need for the love and forgiveness shown to us in Jesus Christ.

There is a widespread assumption that teachers have it easy, that they work short hours and have long holidays.

Private as well as cumulative sign of urban areas